PSIKOLOGI KOMUNIKASI ATRAKSI INTERPERSONAL
ATRAKSI
INTERPESONAL III
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan
daya tarik seseorang. Makin tertarik kita dengan orang lain maka semakin besar
kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Atraksi timbul oleh
adanya faktor-faktor baik yang bersifat personal maupun situasional.
A.
Faktor
Personal
1.
Kesamaan karakteristik personal
Kesamaan
karakteristik personal ditandai dengan kesamaan dalam nilai-nilai, sikap,
keyakinan, tingkat/status sosisal ekonomi, agama, ideologi, dan lain-lain.
Mereka yang memiliki kesamaan dalam hal-hal tadi, cenderung menyukai satu sama
lain.
2.
Tekanan emosional (stress)
Orang
yang berada di bawah tekanan emosional, stres, bingung, cemas dan lain-lain
akan menginginkan kehadiran orang lain untuk membantunya, sehingga
kecenderungan untuk menyukai orang lain semakin besar.
3.
Harga diri yang rendah
Orang
yang rendah diri cenderung mudah untuk menyuaki orang lain. Orang yang merasa
penampilan dirinya kurang menarik akan mudah menerima persahabatan dari orang
lain.
4.
Isolasi sosial
Sebagai
makhluk sosial, manusia mungkin tahan untuk hidup terasing selama beberapa
waktu, namun tidak untuk waktu yang lama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
tingkat isolasi sosial sangat besar pengaruhnya terhadap kesukaan kita pada orang
lain.
B.
Faktor-faktor
situasional
1.
Daya tarik fisik (physical attractiveness)
Beberapa
penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik fisik seseorang sering menjadi
penyebab utama atraksi interpersonal. Mereka yang berpenampilan cantik menarik
biasanya lebih mudah mendapat perhatian dan simpati orang.
2.
Ganjaran (reward)
Pada
umumnya seseorang akan menyukai orang yang memberikan ganjaran pada dirinya.
Ganjaran bisa berupa bantuan, dorongan moral, pujian atau hal-hal yang
meningkatkan harga diri kita.
3. Familiarity
Seseorang atau hal-hal yang sudah kita kenal dan
akrab dengan kita biasanya lebih disukai daripada hal-hal atau orang yang masih
asing bagi kita. Contohnya adalah dengan penerapan teknik repetisi dalam iklan
agar kita semakin akrab dengan produk yang diiklankan sehingga akhirnya
menyukai produk tersebut.
4.
Kedekatan (proximity) atau closeness.
Hubungan kita dengan orang lain tergantung seberapa
dekat kita dengan orang tersebut. Sebagai contoh, sejumlah kasus menunjukkan
bahwa orang lebih menyukai orang lain berdekatan tempat tinggal dengannya.
5.
Kemampuan (competence)
Terdapat kecenderungan bahwa seseorang lebih
menyukai orang lain yang memiliki kemampuan lebih tinggi atau lebih berhasil
dalam kehidupannya daripada dirinya. Dalam hubungan dengan atraksi interpersonal
ini ada empat teori lingking yang menjelaskan tentang :
Teori
atraksi interpersonal
a.
Reinforcement Theory
Teori ini menjelaskan bahwa seseorang menyukai dan
tidak menyukai orang lain adalah sebagai hasil belajar (learning). Dalam hal ini ada tiga unsur learning, yaitu asosiatif,
instrumental, dan sosial.
1. Belajar
Asosiatif
Kita menyenangi
dan tidak menyenangi seseorang berdasarkan pengalaman kita dan stimuli yang
kita asosiasikan dengan hal itu. Kita menyukai orang yang kita asosiasikan
denga pengalaman yang menyenangkan.
2. Belajar
Instrumental
Kita menyuaki orang yang memberikan imbalan (reward) pada kita dan tidak menyuaki
orang yang memberika hukuman.
3. Belajar
Sosial
Kita cenderung lebih menyukai orang-orang yang kita
lihat disukai oleh orang lain tau oleh lingkungan sosial dan sebaliknya.
b.
Equity theory
Teori
ini mengatakan bahwa individu selalu cenderung menjaga keseimbangan antara apa
yang mereka berikan dan apa yang mereka dapatkan, atau antara cost dan reward.
Jika kita berharap banyak dari suatu hubungan maka kita juga harus menyumbang
banyak untuk hubungan tersebut.
c.
Exchange theory
Menurut teori ini, interaksi sosial adalah semacam
transaksi dagang. Orang berhubungan deng orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Semakin banyak keuntungan yang diperoleh maka hubungan tersebut
akan terus dilangsungkan.
d.
Gain-loss theory
Kita lebih menyukai orang yang menguntungkan kita
daripada yang merugikan bagi kita.
Pengaruh atraksi interpersonal pada komunikasi
interpersonal
- Penafsiran pesan dan penilaian
Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang orang lain tidak
semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita juga makhluk emosional.
Oleh karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga melihat segala hal
yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya,
kita cenderung melihat karakteristik secara negatif.
2.
Efektivitas komunikasi
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi
merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dengan
kelompok yang banyak mamiliki kesamaan dengan kita, maka kita akan menyenangi
mereka. Begitu juga sebaliknya. Menurut Wolosin dalam Jalaluddin Rakhmat
(2011), komunikasi akan lebih efektif bila para komunikan saling menyukai.
Daftar
Pustaka
ATRAKSI
INTERPERSONAL III
(Faktor
personal dan situasional yang mempengaruhi atraksi dan Pengaruh faktor atraksi
interpersonal pada komunikasi interpersonal)
Dosen Pengampu : Sulistyo Budiarto,
M.A.
Disusun
oleh :
1. Ayu
Setya Wardhani (2017011063)
2. Novia
Windy Astuti (2017011077)
3. Prengki
(2017011082)
4. Keven
Valentine (2017011051)
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019
Komentar
Posting Komentar