Kupu-Kupu di Lampu Sorot
Ia lahir dari kepompong sunyi,
sayapnya lembut tapi bercahaya.
Setiap gerak adalah tontonan,
setiap senyum adalah bisik yang dicemburui.
Orang menatap, menilai,
menaruh jari-jari di udara,
mencoba menangkap keindahannya
seperti burung menangkap bayangan matahari.
Ia terbang di lampu sorot,
terbakar oleh pandangan yang iri,
namun tetap menari
sayapnya yang rapuh menjadi perisai,
cahaya yang menerpa menjadi mahkota.
Di malam sepi, ketika lampu padam,
ia kembali ke kepompongnya sendiri,
menunggu metamorfosa berikutnya:
menjadi cantik lagi,
tapi tetap tak bisa dimiliki siapa pun.
Komentar
Posting Komentar