MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Teori Sistem Sosial Dalam Komunikasi Organisasi
MAKALAH
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Teori Sistem Sosial Dalam Komunikasi Organisasi
Nama
Kelompok 2
:
Nuke Nur Adzizahtul Kharisma 2017011018
Ayu Setya Wardhani 2017011063
Nurul Aisah 2017011080
Dian Murniati 2017011088
Mei Riska Arinindya
2017011083
Silvarosa 'Adani
2017011101
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang membahas mengenai Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan anak (taraf kecerdasan, konsep diri, dan kontrol
diri) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Psikologi Pendidikan kami mencoba memberikan suatu pemahaman yang
berguna untuk pembaca. Serta mengembangkan minat untuk mempelajarinya.
Harapan kami semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi mahasiswa/i yang mudah-mudahan berkenan di hati ibu
selaku dosen mata kuliah psikologi pendidikan. kami menyadadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan
dalam pembuatan makalah ini.
Teori Sistem Sosial Dalam Komunikasi Organisasi
Teori
sistem sosial dalam komunikasi organisasi adalah salah satu teori
sistem yang berakar dari pendekatan sistem. Pendekatan dalam sistem sosial
organisasi memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang terdiri dari
berbagai subsistem yang saling tergantung satu sama lain.
Teori sistem sebagai salah
satu teori sosial organisasi bukanlah berasal dari bidang kajian
organisasi melainkan berasal dari bidang kajian biologi dan ilmu teknik. Salah
satu tokoh yang dianggap sebagai pelopor teori sistem adalah seorang ahli
biologi bernama Ludwig von Bertalanffy. Konsep utama teori sosial sistem
yang dikembangkan oleh Niklas Luhmann berasal dari konsep autopoiesis yang
digagas ahli biologi bernama Humberto Maturana dan Francisco
Varela di tahun 1960an dan 1970an. Sistem autopoiesis adalah sistem
mereproduksi dirinya sendiri dari elemen-elemen yang dimilikinya.
Konsep utama autopoiesis adalah gagasan atau ide yang
menyatakan bahwa berbagai elemen sistem yang berbeda akan saling berinteraksi
untuk menghasilkan dan mereproduksi kembali elemen-elemen yang ada dalam
sistem. Elemen-elemen yang ada dalam sistem autopoiesis tidak dihasilkan oleh
sesuatu yang ada di luar sistem. Dengan kata lain, seluruh proses
sistem autopoiesis adalah proses produksi diri. Dalam teori autopoiesis
terdapat elemen yang sangat penting yaitu konsep kopling struktural. Konsep ini
mengacu pada hubungan antara sistem dan lingkungannya. Peristiwa lingkungan
yang terjadi di luar sistem autopoiesis dapat memicu proses internal dalam
sistem autopoiesis tetapi proses konkret dipicu dan ditentukan oleh struktur system. Konsep autopoiesis tersebut kemudian
diadaptasi oleh Niklas Luhmann ke dalam ranah ilmu sosial. Hal ini ditegaskan
oleh Luhmann yang menyatakan bahwa konsep autopoiesis tidak hanya berlaku dalam
ilmu-ilmu biologi melainkan juga dapat diterapkan pada sejumlah sistem
non-biologis lainnya seperti sosiologi dan psikologi.
Dalam penerapannya di ranah ilmu sosial, Luhmann tidak
menerapkan konsep awal autopoiesis secara langsung namun mencoba untuk
mengabstraksi dari konsep biologis. Konsep yang dirumuskan Luhmann dinamakan
konsep trans-disiplin umum autopoiesis. Dari konsep baru tersebut dapat
dikatakan bahwa sebagaimana sistem biologi, sistem sosial dikonseptualisasikan
sebagai sistem yang dapat mereproduksi elemen dirinya berdasarkan elemen yang
dimiliknya.
Jenis Sistem Sosial
Menurut Luhmann, sistem hidup autopoiesis terdiri dari dua
jenis yaitu sistem sosial dan sistem fisik. Sistem hidup mereproduksi dirinya
sendiri berdasarkan kehidupan, sedangkan sistem sosial mereproduksi dirinya
sendiri berdasarkan komunikasi, dan sistem fisik mereproduksi dirinya sendiri
berdasarkan keingintahuan atau pikiran.
Elemen-elemen yang dimiliki merupakan elemen makna. Lebih
lanjut Luhmann menyatakan bahwa sistem sosial dapat dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu sistem masyarakat, sistem organisasi, dan sistem interaksi.
·
Sistem masyarakat – sistem yang mencakup semua
sistem komunikasi termasuk interaksi dan organisasi. Dengan kata lain, seluruh
interaksi dan komunikasi organisasi selalu mereproduksi masyarakat.
·
Sistem organisasi – sistem sosial yang terdiri
dari berbagai keputusan komunikasi. Dengan demikian, keputusan adalah elemen
organisasi.
·
Sistem interaksi – sistem sosial yang terdiri
dari komunikasi yang didasarkan atas persepsi kehadiran fisik partisipan
komunikasi.
Berdasarkan konsep autopoiesis, organisasi merepresentasikan
bentuk sosial yang umum. Sebagaimana halnya sistem sosial, organisasi
diasumsikan menyatu dengan komunikasi secara mendasar. Organisasi dikonseptualisasikan
sebagai sebuah sistem autopoietis yang terdiri dari berbagai kejadian atau
peristiwa komunikatif yang terhubung satu sama lain. Menurut pandangan ini,
organisasi hanya akan ada selama organisasi tersebut dikelola untuk
menghasilkan komunikasi.
Elemen
Sistem Sosial
Yang menjadi elemen dasar sistem sosial menurut Luhmann
adalah komunikasi. Luhmann menjelaskan bahwa sistem sosial menggunakan
komunikasi sebagai mode reproduksi autopoietis tertentu. Konsep komunikasi dalam organisasi menurut Luhmann berbeda dari
konsep komunikasi pada umumnya yang menitikberatkan pada proses asimetris
pengiriman makna atau informasi dari pengirim kepada penerima.
Menurut Luhmann, komunikasi merupakan kombinasi dari tiga
elemen penting, yaitu informasi, ucapan, dan pemahaman.
·
Infromasi merujuk pada seleksi dari berbagai kemungkinan yang
ada. Setiap komunikasi menyeleksi apa yang akan dikomunikasikan dari segala
sesuatu yang dapat dikomunikasikan.
·
Ucapan merujuk pada bentuk dan alasan komunikasi. Atau dengan
kata lain, bagaimana dan mengapa sesuatu dikatakan. Ucapan juga dapat merujuk
pada seleksi dari bentuk dan alasan tertentu dari seluruh kemungkinan bentuk
dan alasan yang ada.
·
Pemahaman merujuk pada pembeda antara informasi dan ucapan. Agar
komunikasi dapat dipahami, informasi harus dibedakan dari ucapan. Atau dengan
kata lain, apa yang dikomunikasikan harus dibedakan dari bagaimana dan mengapa
sesuatu dikomunikasikan.
Manfaat
Mempelajari Teori Sistem Sosial dalam Komunikasi Organisasi
Mempelajari teori sistem sosial dalam komunikasi organisasi
dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
·
Kita dapat mengetahui dan memahami teori sistem sosial dalam
komunikasi organisasi.
·
Kita dapat mengetahui dan memahami konsep teori sistem
sosial dalam komunikasi organisasi.
·
Kita dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis sistem
sosial.
·
Kita dapat mengetahui dan memahami komunikasi sebagai elemen
sistem sosial.
Demikianlah ulasan singkat tentang teori sistem sosial dalam
komunikasi organisasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita
tentang komunikasi organisasi khususnya teori sistem sosial dalam
komunikasi organisasi.
Komentar
Posting Komentar