Yang Diharapkan
Ia datang, bukan dengan pesta kembang api, bukan dengan suara yang ingin terdengar paling keras, tapi dengan senyum kecil yang terasa seperti hujan pertama setelah kemarau panjang. Di tengah riuh dunia yang berisik seperti pasar malam, ia adalah danau tenang, jernih, luas, tempat semua letih bisa tenggelam tanpa harus ditanya-tanya. Ia bukan ombak yang mengguncang, tapi pasir pantai yang rela jadi alas agar langkahmu bisa istirahat. Di matanya, ada rumah yang tak pernah menuntut, ada pelukan yang tak pernah ribut. Bersamanya, kau tak lagi merasa sendirian di tengah keramaian. Karena ada lelaki yang tak perlu berteriak untuk membuatmu yakin, ia cukup diam tapi damainya menyelamatkan.