Langkah yang Tertinggal
Ada jejak di tanah yang tak pernah sempat kau baca,
tapakmu sendiri,
yang kau tinggalkan terburu–buru
demi dunia yang terus menagih.
Orang-orang tertawa di sekitarmu,
tapi kau tahu,
tak ada yang benar-benar mendengar.
Semua sibuk jadi gema,
tanpa pernah jadi telinga.
Kadang kau ingin berhenti,
menyandar di tembok kosong,
lalu berkata pada diri sendiri:
“Aku lelah jadi kuat,
tapi aku pun takut jadi rapuh.”
Namun di dalam kelelahanmu,
ada rahasia kecil yang tak bisa dicuri siapa pun:
kau tetap berjalan.
Meskipun sendirian,
meskipun dalam diam.
Dan barangkali,
justru di sana letak indahmu
bukan pada tawa keras,
tapi pada sunyi yang kau peluk,
tanpa pernah lepas.
Komentar
Posting Komentar