Ranting Di Ujung Dahan

Ranting di ujung dahan

retak di tengah malam

menggigil menahan beban

yang tak pernah kumengerti namanya


daun-daunku gugur

seperti doa yang jatuh di jalan sepi

tak ada angin, tak ada hujan

hanya nyeri yang mengetuk pelipis

tanpa suara


aku menoleh ke langit hitam

bertanya dengan bibir yang kering:

“Tuhan,

apakah Kau masih mengenalku

sebagai bagian dari pohon-Mu?”


suara-Nya tak datang

hanya sunyi yang memelukku

namun di retak paling dalam

di titik paling gelap dari akar

ada seutas benang tak terlihat

yang membuatku tetap bertahan

meski patah

meski kering

meski tak ada yang sudi menyapa


aku tetap ranting

menggantung pada-Mu

meski tak tahu

sampai kapan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SESORAH TATA KRAMA

“TRI PANTANGAN TAMANSISWA”

Naskah Film Dokumenter