Detik Yang Dijanjikan

Ada jarak yang tak bisa kita paksa,

ada waktu yang tak mau kita buru.

Kita hanya bisa berjalan,

masing-masing di jalan yang asing,

dengan rindu yang belum punya wajah.


Namun aku percaya,

semesta tak pernah kejam.

Ia menunda hanya untuk memastikan

dua hati bertemu

di saat keduanya siap

untuk tidak saling pergi.


Bukan hari ini,

bukan esok,

tapi ada detik yang dijanjikan,

di mana sunyi berubah jadi bahasa,

dan asing berubah jadi rumah.


Dan saat itu tiba,

aku ingin mengenalmu

tanpa terburu,

tanpa ragu,

hanya sebagai takdir

yang akhirnya pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SESORAH TATA KRAMA

“TRI PANTANGAN TAMANSISWA”

Naskah Film Dokumenter