Saat Semesta Mengizinkan
Kita mungkin pernah berpapasan,
dalam diam,
di antara keramaian yang tak berarti.
Kau lewat seperti angin sore,
aku hanya menoleh sebentar,
lalu kembali hanyut
dalam ribut dunia.
Tapi aku tahu,
semesta punya bahasa rahasia,
ia tak pernah salah menunda,
ia hanya menunggu saat
di mana dua jiwa
cukup tenang untuk saling bertemu.
Bukan hari ini,
mungkin bukan esok,
tapi akan ada satu detik
di mana semua sunyi
tiba-tiba berubah jadi rumah.
Dan ketika itu datang,
aku ingin mengenalmu
bukan sebagai kebetulan,
tapi sebagai jawaban.
Komentar
Posting Komentar