Cahaya yang Kembali Menjadi Dirinya
Tak ada tubuh, tak ada arah,
hanya lembut yang menyebar pelan.
semua luka melebur jadi debu emas,
semua air mata menetes ke langit
dan berubah jadi bintang kecil
yang tak pernah padam.
di tempat ini, tak ada kata “pergi.”
yang ada hanya pulang,
tanpa rindu, tanpa takut,
karena segalanya sudah utuh.
bumi mungkin pernah jadi badai,
namun badai pun, akhirnya belajar tenang
di dada langit yang memaafkan segalanya.
dan di tengah cahaya tanpa nama itu,
ada tawa kecil , jernih, lepas,
seolah segalanya
akhirnya mengerti:
inilah arti bahagia
yang tidak lagi butuh dunia.
Komentar
Posting Komentar